Category Archives: Uncategorized

UGM : College Visiting Lecturer – Philippine Plant Diversity (Fact and Figures) with Tomas D. Reyes, Jr. Ph.D.

ak Atus membuat kejutan dengan mengundang rekan dari Bohol Island State University, Filipina, bernama Mr. Tomas Reyes dan James. Pada tanggal 29 Oktober 2016, di ruang multimedia Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, dilakukan kuliah fitogeografi bertemakan “Philipine Plant Diversity: Facts and Figures”. Mr. Tomas berkata bahwa kuliah pada hari tersebut akan menjadi “Fantastic Lecture”.
Mr. Tomas memberikan pelajaran Dendrologi. Dendrologi berasal dari kata dendro yang berarti pohon atau meyerupai pohon, dan logos yang berarti mempelajari cabang ilmu. Tema yang dibahas tentang pepohonan yang tumbuh di Filipina. Filipina masih termasuk di dalam benua Asia, pohon-pohon yang tumbuh mempunyai kesamaan dengan pohon yang tumbuh di Indonesia, hanya penamaan lokalnya saja yang berbeda.
Pada kuliah tersebut lebih dibahas mengenai hutan mangrove. Hutan mangrove mendominasi di Filipina karena Filipina merupakan archipelago (negara kepulauan). Contohnya seperti famili Rhizopora, banyak terdapat di negara kepulauan, yang memiliki fungsi sebagai penahan air akibat tsunami atau angin puting beliung. Ada juga famili Sonneratia, memiliki mangrove yang berukuran besar. Selain itu ada spesies Bruguiera cylindrica, yang akarnya berbentuk seperti lutut, tumbuh di air.
Pada kuliah tersebut juga dijelaskan metode identifikasi pohon di Filipina. Metode-metode tersebut adalah:
1. Expert determination, analisis dengan melihat karakter-karakter pohon yang unik, seperti bentuk daun, toreh daun, bunga ataupun buah
2. Use of books, floras, monographs, literatures, analisis dengan menggunakan bantuan buku, literatur, dan lainnya
3. Use of dichotomus and card sorting key, analisis dengan menggunakan kunci determinasi
4. Use of botanic gardens and herbarium corners, analisis dengan mengunjungi arboretum atau melihat koleksi herbarium
5. Use of digital type images, melihat foto-foto karakteristik tumbuhan
6. Web data bases, analisis dengan melihat website (contohnya philippineplants.org)
Cara yang digunakan oleh Fakultas Kehutanan UGM pada praktikum fitogeografi adalah dengan cara identifikasi ke lapangan, mencatat karakteristik tumbuhan dan sketsa pada kertas, menghapal ciri khusus pada pohon tersebut (seperti pohon Leda memiliki kulit luar kayu loreng). Dengan demikian mudah untuk menghafal pohon tersebut. Dan mencoba menghafalkan pohon setiap melihatnya agar semakin mudah membedakan pohon yang satu dengan yang lainnya.

Daun Bergerigi dan Daun Bergigi

Tugas I Fitogeografi Pohon

Dosen : Atus Syahbudin

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Daun bergerigi berbeda dengan daun bergigi. Pada daun bergerigi (serratus), memiliki bentuk seperti gergaji besi. Bentuk sinus dan angulus tepi daun bergerigi yaitu lancip atau tajam. Yang disebut sinus adalah torehan daun, Sedangkan angulus merupakan tonjolan di tepi daun. Sedangkan pada daun bergigi (dentatus), memiliki bentuk sinus yang tumpul dan angulus yang lancip.

         1.  Bergerigi (serratus),

===>  jika sinus dan angulus sama lancipnya, misalnya pada daun lantana, kumis kucing.

Contoh :

n

Gambar 1.

11030845_653140151498135_2294668285295316043_n-copy-2

Gambar 2.

 

manfaat-daun-murbei-300x246

Gambar 3. Daun Murbei (Morus alba L.)

 

 

 

 

 

                                                                              2. Bergigi (dentatus)

===>  jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip. Contohnya pada daun Beluntas (Pluchea indica Less.)

Contoh :

11030845_653140151498135_2294668285295316043_n-copy-4

Gambar 4.

mm

Gambar 5. Daun Beluntas

 

 

 

 

 

 

 

 

Semoga bermanfaat :)) Let me guess, ngerjain tugas ya.. Selamat datang pengunjung

Review Talkshow “Mahasiswa Bukan Rata – Rata” UGM Expo

Tugas II : Fitogeografi

Dosen : Atus Syahbudin

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Talkshow luar biasa ini mengangkat tema “Mahasiswa Bukan Rata-Rata”. Yang berarti harapan dari acara ini, mahasiswa ugm harus menjadi mahasiswa yang tidak berada dibawah rata-rata (mahasiswa biasa-biasa saja).

Dihadirkan lima orang pemateri tiga diantaranya merupakan alumni dari Universitas Gadjah Mada. Dan dua diantaranya masih mengenyam masa kuliahnya di Universitas Gadjah Mada. Pemateri ini bisa dikatakan merupakan orang yang sukses baik di bidang akademik maupun non-akademik. Pemateri tersebut yaitu, Wakil Dekan Akademik Sekolah Vokasi yang sebentar lagi menjabat sebagai Dekan Sekolah Vokasi UGM, owner chockless, dosen Fakultas Kehutanan UGM, atlet silat dari Fakultas Kehutanan UGM, dan ketua BEM UGM sekarang.

talkshow ugm

Pemateri pertama yaitu pak Wikan, orang yang akan segera menjabat sebagai Dekan Sekolah Vokasi. Beliau menyampaikan tentang lima hal yang ada pada mahasiswa yang punya kompetensi di abad 21. Pertama yaitu critical thingking. Critical thingking yang logic dan critical thingking yang bijak. Critical thingking yang logic dapat kita capai dengan banyak membaca dan memcari banyak pengetahuan. Sedangkan critical thingking yang bijak dapat kita capai dengan menjadi manusia yang baik. Kedua yaitu komunikasi. Ketiga, inovasi. Keempat, keyword. Dan yang terakhir yaitu IT literasi. Beliau mengatakan bahwa Indonesia ditakuti dunia karena Indonesia bersatu.

Pemateri kedua yaitu mas Rehan. Owner chockless. Ia adalah lulusan UGM Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun 2008 dan lulus pada tahun 2012 yang lalu. Ia menyadari sendiri bahwa prodinya tersebut tidak banyak memberikan peluang kerja. Kemudian setelah lulus pada tahun 2012, ia berpikir apa yang harus ia kerjakan? Sedangkan kemampuannya yaitu di bidang Palm Sugar. Kemudian ia berencana untuk membuat kafe. Ia mengatakan bahwa jika ingin usaha maka harus menabung uang. Jadi ia melakukan bisnisnya dari hasil nabung. Ketika bikin kafe, selama dua bulan kafe tersebut sepi. Kemudian mencoba di tanah yang lain yang masih kosong, tapi ternyata ia malah tertipu. Tapi ia masih belum menyerah. Mas Rehan juga pernah ngamen untuk mencukupi kehidupan sehari – hari bersama istrinya. Dan dari hasil ngamen tersebut ia membeli ban vespa untuk gerobaknya. Singkat cerita, sekarang mas Rehan telah mempunyai 20 cabang kafe di daerah Yogyakarta, empat cabang di Semarang, dan satu cabang di Banjarbaru.

Mas Rehan mengatakan bahwa kita harus membuat peluang sendiri, jangan tiru – tiru orang lain. Innovation or die? Kita harus mampu menciptakan inovasi baru untuk menciptakan produk. Menurutnya, mandiri itu penting. Seperti halnya ketika kita sedang kepepet, maka secara tidak langsung, akan tercipta sebuah inovasi karena kita akan selalu berusaha untuk mempertahankan hidup kita. Ia juga mengatakan bahwa mimpi itu harus bersegmen. Cantumkan mimpi itu secara nyata. Jika punya satu mimpi, catat! Kemudian ketika mimpi itu telah terwujud, maka tingkatkan. Buat mimpi – mimpi baru lebih besar. Kata –kata terakhir dari materinya yaitu, “Malu jadi benalu. Malu minta melulu”

Pemateri ke-tiga yaitu pak Atus Syahbudin. Dosen Fitogeografi Fakultas Kehutanan UGM. Beliau menyampaikan materi  dari beasiswa. Pak Atus bercerita bahwa beliau berasal dari keluarga yang tidak kaya. Dulu beliau pernah berjualan koran di perempatan Tugu Yogyakarta. Pulang sebelum kuliah dimulai dan mendapatkan uang dari hasil jual koran sebesar 30 sampai 40 ribu rupiah. Beliau juga pernah kolak madu. Selama melakukan hal itu, beliau tidak merasa gengsi. Malah ia harus fighting dan berjuang keras. Beliau berfikir, ada cara baru untuk menambah pemasokan uang. Yaitu dengan beasiswa. Kemudian beliau mencari beasiswa – beasiswa untuk mencukupi hidupnya. Beasiswa yang di berikan pemerintah kepada mahasiswa yang belajar di luar negeri bisa sampai lima belas juta. Dan yang terpakai hanya dua juta. Jadi sisanya bisa untuk di tabung.

Pak Atus mengatakan bahwa untuk mendapatkan beasiswa yaitu kita harus memenuhi syarat dari beasiswa. Misalnya nilai IP yang harus di atas tiga atau tiga koma lima. Maka untuk mendapatkan nilai IP seperti itu, kita harus belajar lebih giat dan rajin. Dengan rajin belajar tersebut, maka akan terbentuk karakter yang baik. Orang yang ingin mendapatkan beasiswa cenderung belajar dengan rajin untuk mendapatkan nilai baik dan mempertahankan nilai itu. Beliau juga menyampaikan bahwa beasiswa akan membuat kita kaya budaya, kaya bahasa, dan kaya networking. Kata – kata terakhir dari materinya yaitu “Buatlah rekam jejak”.

Pemateri ke-empat yaitu Yusuf Fajar Pratama. Mahasiswa Fakultas Kehutanan 2012. Atlet pencak silat.

Ia menjelaskan bahwa minat adalah kesukaan terhadap suatu hal tertentu. Bagaimana cara mengetahui bakat dan minat kita?

  • Selami diri kita sendiri
  • Jalin interaksi dengan lingkungan sekitar
  • Coba pahami kesukaan kita
  • Ada sarana dan prasarana

Pemateri terkahir yaitu Mohammad Ali Zainal Abidin. Ketua BEM KM UGM.

Mas Ali menyampaikan bahwa hidup itu butuh perjuangan. Kita harus punya motivasi dan mimpi. Kita harus berubah setiap satuan waktu. Dan perubahan itu tergantung dari buku bacaan kita serta orang – orang yang kita temui. Karena semakin banyak orang yang kita temui, maka akan semakin banyak pula pemikiran – pemikiran yang kita dapat.

Mas Ali juga menyarankan bahwa di pagi hari menulis apa yang ingin kita lakukan selama sehari kedepan, seminggu, atau sebulan kedepan. Mungkin itu adalah tips yang membuatnya tetap berprestasi dan tepat waktu melaksanakan tugas – tugas akademik meskipun dalam keadaan yang sibuk dengan jabatan di organisasinya. Menurutnya, sibuk bisa membuat kita bisa mengerjakan tugas lebih awal. Karena dengan kesibukan tersebut kita bisa memanfaatkan waktu luang yang ada untuk melakukan tugas lebih awal.

Sebenarnya masih banyak hal yang saya dapatkan waktu talkshow ini dan banyak sekali yang ingin saya sampaikan di sini.. Next time yaa….

QUOTE OF THE DAY   “mari berjuang bersama menjadi mahasiswa unggul dan profesional”

Hello world!

Welcome to Wadah Aspirasi, Kreasi dan Catatan Harian Aktivitas Mahasiswa UGM. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!